Selasa, 15 Mei 2012

Jatuhnya Sukhoi mungkin sesuai ramalan pendeta Nigeria


Peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, barangkali telah diramalkan oleh pendeta Temitope Balogun Joshua asal Nigeria tiga hari sebelum kejadian.

Pemimpin organisasi The Synagogue, Church of All Nations (SCOAN) yang memiliki kemampuan cenayang mengatakan hal itu dalam rekaman video misa Minggu 6 Mei lalu yang diunggah ke situs Youtube, seperti dilansir www.myjoyonline.com, Rabu (10/5).

Dalam penglihatan indera keenamnya, Joshua mengaku melihat berita terbaru di televisi tentang jatuhnya sebuah pesawat. "Mereka mencari sesuatu hilang dan membawa banyak orang," kata Joshua. Dia melanjutkan melihat sebuah pesawat besar datang ke Indonesia dan membawa banyak penumpang, lalu jatuh. Dia menambahkan warna pesawat itu biru dan peristiwa itu bakal terjadi Rabu.

Sukhoi SuperJet 100 menabrak tebing di Gunung Salak Rabu lalu saat unjuk kebolehan sebagai rangkaian pertunjukan keliling oleh pabrik Sukhoi Civil Aircraft di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Tengah. Pesawat itu mengangkut 45 orang, termasuk delapan warga Rusia.

Hingga kini evakuasi masih terus berlangsung. Proses ini memakan waktu lama lantaran lokasi jatuhnya Sukhoi itu sulit dijangkau.

Joshua merupakan pendeta pernah menimbulkan kontroversi karena ramalannya. Dia pernah memprediksi kematian Presiden Malawi Bingu wa Mutharika pada sebuah misa, empat hari sebelum pemimpin negara itu tutup usia.

Pendeta 48 tahun ini juga memiliki stasiun televisi Nasrani, Emmanuel TV, yang menjadi bagian dari SCOAN. Beberapa pemimpin negara Afrika, yakni Presiden Ghana John Atta Mills, Perdana Menteri Zimbabwe Morgan Tsvarangai, dan Presiden Malawi Joyce Banda bersama politikus lain menjadi tamu tetap dalam misa di gerejanya.

Selain beberapa peristiwa itu, Joshua juga pernah meramalkan kemenangan Francois Hollande dalam pemilihan presiden Prancis awal Mei lalu dan kematian legenda pop Michael Jackson pada 2009.

Namun mesti diingat kalau ramalan terbukti benar, namanya kebetulan. Jika meleset, itu keniscayaan.



Sumber: merdeka | Berita Sukhoi